BANJARBARU- Banyaknya jumlah pengunjung Pasar Wadai Ramadan Kota Banjarbaru tak hanya menguntungkan para pedagang. Tapi bagi penikmat kuliner khas Banjar, bisa menjadi masalah. Betapa tidak, banyak pengunjung yang mengaku selalu kehabisan menu-menu favorit lantaran datang agak terlambat.
Karena itu, jika ingin leluasa memilih berbagai menu kesukaan, datanglah lebih awal. Selain bebas memilih, suasana pengunjung yang masih sepi bisa memudahkan Anda untuk berlalu lalang di menyaksikan berbagai hidangan yang memikat lidah untuk mencobanya.
Bagi para pedagang, kebanyakan mereka sudah menjual pesanan para pelanggannya. “Kebanyakan sudah dipesan. Pelanggan kami memang agak banyak, jadi setiap hari sebagian besar sudah dipesan. Kalau mau dapat kepastian hidangan kami, ya pesan dulu. Agar tidak berjejalan datang saja lebih awal,” kata Rina, pemilih Rina dan Rahayu Catering, salah satu padagang di Pasar Wadai Ramadan, kemarin.
Untuk memudahkan pelanggan memesan menu favorit, para pedagang memiliki kiat jitu. Yaitu dengan menampilkan nomor telepon yang bisa dihubungi. Melalui nomor telepon itulah, banyak pesanan pelanggan langsung disampaikan agar mereka tidak sampai kecele saat bertandang ke Pasar Wadai Ramadan.
Kabid Kebudayaan Disbudpar Kota Banjarbaru, Drs Eddy Dhislan menambahkan bahwa jika pengunjung datang lebih awal akan memudahkan panitia dalam memberikan pelayanan. “Parkir tidak berjubel, di pasar wadai tidak terlelu berdesak-desakan. Dengan begitu makan kenyamanan pengunjung tidak terganggu. Panitia juga lebih mudah mengaturnya,” kata Eddy.
Ditambahkan, tingginya minat masyarakat Banjarbaru dan kota-kota lainnya berkunjung ke Pasar Wadai Ramadan Banjarbaru memang membanggakan. Kendati demikian, sambung dia, perlu juga diwaspadai berbagai dampak dari berjubelnya pengunjung. “Karena fasilitas yang agak terbatas, maka pada puncak-puncak kunjungan terpaksa berdesak-desakan. Biasanya terjadi pukul 17.00 wita hingga menjelang berbuka. Ini lantaran matahari sudah tak lagi terik, jadi semuanya tumpah ruah di sana,” tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar